Mencium tangan guru kita bukanlah perbuatan bid'ah, karena Rasulullah tidak melarang saat para sahabat mencium tangan beliau. Mencium tangan guru kita juga merupakan bentuk tabarukan dan tabarukan juga bukan bid'ah.!
Hal ini banyak contohnya, seperti Sayyidina Khalid bin Walid yang senantiasa menang dalam pertempuran, dengan bertabarukan dengan cara meletakkan rambut Rasulullah Saw ditopi perangnya. Saat kita mencium tangan guru kita...Guru yang bersanad sampai kepada Rasulullah, guru kita pernah mencium tangan gurunya, gurunya juga pernah mencium tangan gurunya, begitu seterusnya sampai kepada Rasulullah Saw. Itulah tabarukan, walau hanya lewat tangan guru kita, gurunya dan gurunya pernah mencium tangan Rasulullah.
Bagi sebagian orang, hal ini mungkin hal yang sepele, tapi bagi orang-orang yang mengerti adalah suatu keberuntungan bisa mencium tangan gurunya, apalagi guru tersebut adalah orang yang saleh, seorang Wali Allah.
Tabarukan kepada guru kita ini yang membawa berkah dari ilmu yang kita dapat...Kita bisa saja mendapat ilmu dari beberapa tempat, tapi ada atau tidaknya berkah disana, kita tidak tahu.
CARILAH GURU YANG MEMILIKI SANAD MENDAPATKAN ILMUNYA SAMPAI KEPADA RASULULLAH SAW.
ALLAHUMA SHALI 'ALAA SAYYIDINA MUHAMMAD NABIYIL UMIY WA ALIHI WA SHAHBIHI WA SALIM.
0 Response to "ADAB MENCIUM TANGAN GURU KITA"
Post a Comment